PRABUMULIH. Lembayungnews|. Dampak lalat menyerang rumah warga yang berasal dari peternakan ayam di Jalan Simpang 4 Cucian Batu Kuning Kelurahan Patih Galung kecamatan Prabumulih Barat,
Berawal dari postingan dari akun FB, warga bernama ‘Ferly Falasya’ tentang hama lalat yang menyerang pemukiman warga dan warung kopi nya yang juga terkena imbas dari hama lalat yang berjumlah ribuan ini, kami melakukan investigasi ke lapangan dan ternyata benar adanya, hari ini Selasa 16/02/2021.
Saat kami bincangi di warungnya Ferly terlihat sibuk memasang lem lalat yang ditaruh diatas meja, terlihat beberapa pelanggan yang juga ikut mengusir puluhan lalat yang hinggap di meja dan hampir seluruh ruangan warungnya.
“Kami minta tolong kepada pihak yang berwenang dalam hal ini, karena dengan adanya hama lalat ini sangat mengganggu dan merugikan kami pak,” ujar Ferly sembari menunjukkan ratusan lalat yang sudah menempel pada lem yang dipegangnya.
Selanjutnya lagi, “hal ini sudah membuat kami resah, dan merugikan baik secara materil ataupun immateril, tidur pun jadi terganggu oleh lalat ini. Dari segi materilnya warung kami terdampak dan sepi pengunjung, dan karena serangan lalat ini kami terpaksa setiap hari membeli lem lalat yang harganya 10 ribu, dan dalam waktu 3 hari sekali kami membeli penyemprot hama Vape seharga 36 ribu,” tambah Ferly lagi.
“Kami tidak minta apa-apa pak, cuma kami minta tolong kondisikan lalat ini yang sudah sangat menggangu kami selaku Masyarakat, dan juga kami minta ada kebijakan dari yang punya peternakan ayam untuk juga mengganti kerugian kami selama beberapa bulan ini akibat hama lalat yang menyerang,”
“Kami perkirakan sekitar Rp20ribu perhari kerugian yang kami derita, belum lagi berkurangnya pengunjung untuk ngopi dan makan di warung kami karena tidak nyaman dengan adanya ratusan lalat yang mengganggu, kepada pemerintah setempat, pak lurah, pak camat, dan dinas terkait, tolonglah kami orang kecil ini, bantu dan tindak lanjuti keluhan kami ini,” pungkas Ferly.
Lurah Kelurahan Patih Galung, Sopyan Hadi, S.Th.I. menjelaskan bahwa sebelum mereka membuka lahan peternakan ayam potong ini, mereka sudah meminta izin, dan kami juga sudah memperingatkan mereka agar aktivitas mereka tidak mengganggu warga masyarakat.
“Sebelumnya sudah kami sampaikan ke mereka, bahwa jangan sampai ada gangguan ke masyarakat, dan sudah kami buat surat pernyataan, dan mereka berjanji akan melakukan penyemprotan, tapi nyatanya tidak. Sampai-Sampai kami lihat di mobil tadi sudah banyak lalat yang menempel, jadi indikasinya adalah lalat tersebut dibawa mobil yang mengeluarkan ayam dari kandangnya. Lalu menyebar ke pemukiman warga, sudah saya sampaikan jika permasalahan ini tidak selesai dalam 2 hari ini, maka SKU nya akan kami cabut, dan akan kami teruskan ke dinas terkait, karena kami tidak punya wewenang untuk menutup lahan itu. Kami sudah lakukan pemanggilan terhadap pemilik peternakan untuk menghadap ke kantor lurah, siang ini mereka katanya akan datang ke kantor lurah,” terang lurah lagi.
Pemilik lahan peternakan, Darmantoni, saat kami bincangi di kantor lurah, kelurahan patih galung menyatakan, bahwa selama ini tidak ada keluhan warga, baru kali ini ada warga yang mengeluhkan perihal lalat ini.
“Selama 8 tahun berdiri tidak ada keluhan warga, baru kali ini ada yang menyampaikan keluhan terhadap kami, dan pengangkatan kotoran ayam kami lakuakan 3 kali dalam waktu sekitar 35 hari, menurut kami ya belum sempat lalat itu berkembang biak, sudah kami bersihkan dan kami angkut keluar, namun jika memang ada keluhan seperti itu, kamibakan lebih sering lagi melakukan pembersihan, baik di kandangnya, atau juga saat mobil pengangkut keluar dari kandang,” ujar Darmantoni.
Senada dengan Darmantoni, Rio juga salah seorang pemilik kandang mengatakan bahwa mereka sudah sesuai prosedur dalam melakuakan pekerjaannya.
“Kami sudah berjalan 4-5tahun berternak ayam ini, dan baru kali ini juga ada maslah seperti ini. Kami sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Lurah, kami akan lebih intens lagi dalam mencegah banyaknya lalat yang mengganggu warga,” jelas Rio.
Dalam kesempatan itu lurah menegaskan agar semuanya dapat saling memahami, jangan sampai ada hal yang tidak diinginkan.
“Jangan sampai ada gejolak warga sehingga timbul tindakan anarkis, kita ini sedang dilanda pandemi, jangan bikin kericuhan, jadi kami harap agar pemilik kandang dapat lebih aktif lagi membersihkan lahan, dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak oelh hama ini. Tutup lurah Sopyan Hadi. (Raif)