PRABUMULIH. Lembayungnews|. Perihal informasi pengalihan tugas tenaga kerja dari bagian driver ke security di PT Pertamina EP Asset 2 Kota Prabumulih sempat menuai kritik dari berbagai elemen masyarakat, baik dari LSM, Ormas kepemudaan dan masyarakat lokal sendiri.
Seperti halnya apa yang disampaikan oleh Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Prabumulih, Rifki Baday Baihaqi, SH M.Kn mengatakan, transparansi pengalihan tugas tenaga kerja driver ke bagian security di PT Pertamina EP Asset 2 tersebut sama buruknya dengan proses penerimaan untuk pekerja dari perusahaan jasa yang digelar.
“Kearifan lokal dan sumber daya manusia asli Prabumulih yang berkualitas menjadi prioritas utama, Jangan ada yang di tutup-tutupi yang menguntungkan segelintir oknum, sehingga nampak sekali permainan kotor dalam pelaksaan penerimaan tenaga kerja,” ujar Baday saat kami wawancarai.
“Caranya sama saja, penerimaan security dan crew rig yang terindikasi banyak KKN yang rawan kecurangan,” katanya kepada awak media ini, Minggu (14/3/2021).
Rifki juga meragukan transparansi di PT Pertamina EP Asset 2 tersebut. Menurut dia, perekrutan tenaga kerja security Pertamina EP yang selama ini digelar kurang transparan.
“Yang terkesan ditutup-tutupi oleh oknum user sebagai pejabat berkompeten. Karena itu, kami pun meminta pihak terkait jangan menutup-nutupi,” bebernya.
Karena itu, lanjut dia, Ormas Pemuda Pancasila Prabumulih bersama GMPB dalam hal ini kembali mempertanyakan dan meminta kepada pihak PT Pertamina EP Asset 2, agar meninjau kembali peralihan tenaga kerja tersebut.
“Dengan informasi yang kami dapat. Kami memohon kepada bapak General Manager (GM) Pertamina Asset 2 Prabumulih, untuk memberikan serta meninjau kembali kebenaran terkait informasi ini,” tegasnya.
Diketahui, LSM Gerakan Masyarakat Prabumulih Bersatu (GMPB) dan Ormas Pemuda Pancasila Kota Prabumulih belum lama ini telah melakukan pertemuan dalam membahas persoalan pengalihan tenaga kerja untuk dipertanyakan kembali ke pihak perusahaan plat merah tersebut.
Sementara itu, Legal & Relations CSR Analyst PT Pertamina EP Asset 2, Imam Maulana SH dikonfirmasi menjelaskan, pengalihan tenaga kerja tersebut dikarenakan adanya kekurangan tenaga kerja di bagian Security serta kelebihan pada tenaga Driver.
“Bukan ada perekrutan baru, tapi itu pengalihan dari Driver ke Security, dikarenakan ada kekurangan di security dan kelebihan di Driver. Iya rencana mengalihkan ini juga sempat tidak diterima, tapi sekarang sudah diselesaikan. Bahkan sudah di diksar segala macam kan, ada orang 14 kalo nggak salah,” terangnya.
Dia pun membenarkan jika sebelumnya tepatnya pada awal Februari 2021 yang lalu, LSM Gerakan Masyarakat Prabumulih Bersatu (GMPB) telah melayangkan surat permohonan audiensi ke pihaknya terkait untuk mempertanyakan hal peralihan tenaga kerja tersebut.
“Iya udah lama, adalah sekitar sebulan yang lalu. Udah nggak ada masalah lagi sekarang,” tukasnya.
Masyarakat sekitar sangat membutuhkan transparansi dari perusahaan dalam hal perekrutan tenaga kerja, apalagi di saat ini kita tengah berkutat melawan virus Covid-19 yang sampai saat ini masih belum menunjukkan ke arah yang lebih baik. Sebagaimana kita ketahui kota prabumulih saat ini banyak dimasuki perusahaan-perusahaan besar, namun peluang kerja bagi penduduk lokal, tetap sama sulitnya. (tim)