PRABUMULIH. Lembayungnews|. Kebocoran Pipa Flowline PT.Pertamina Asset 2 terulang kembali terjadi ditempat yang sama. pada berita acara tinjau lapangan yang di hadiri pihak elnusa Pertamina dan pemilik lahan, di RT.01/RW .06 kelurahan wonosari kecamatan Prabumulih utara. kebocoran pada tahun 2020 kembali terjadi pada bulan Ferbruari 2021 ini.
Dari upaya yang dilakukan, pihak pertamina telah mengatasi dengan menggunakan klem pipa dan pembersihan lokasi ternyata kebocoran masih terjadi telihat dari bebrapa pekerja yang membersihkan tumpahan tetesan minyak mentah dengan membuat parit lalu mengalirkan ke lubang fit sementara, lalu menampungnya disebuah drum.
Diduga korosi dikarenakan umur pipa yang sudah kadarluarsa dan pertamina akan mengganti segera pipa yang bocor tersebut. Pernyataan tersebut yang disampaikan oleh pihak pertamina Nurseila selaku Public Relation dan formality staf
“kita sudah melakukan upaya prosedur dengan mengklem (Clamp) pipa dan melakukan pembersiahan dengan membuat aliran parit ke lubang fit sementara dan, ditampung ke drum selanjutnya segera akan mengganti line pipa yang korosi,” ujar Nurseila
Ditambahkan Nurseila bahwa untuk ganti rugi dengan pemilik lahan sedang dilakukan negosiasi dan mediasi terkait jumlah kompensasi diberikan kepada pemilik lahan
“Tim kita sedang melakukan mediasi kepada pemilik lahan perihal kompensasi ganti rugi yang diberikan ke pemilik lahan,” ujarnya.
Masyarakat di sekitar lokasi resah akan dampak lingkungan yang terjadi dan lambannya ganti rugi yang direaliasikan pasca kebocoran pipa, sama halnya yang dirasakan oleh pemilik lahan yang berencana akan membuat kolam, namun sementara kolam pemancingan ikan tersebut, tidak bisa segera dilakukan.
Pemilik lahan Marsidi dan Mat Liman mereka telah berencana di masa tua memasuki purnabakti, pensiun kerja akan mengelola dan membuat usaha Kolam ikan dan kolam pemancingan di tahun 2020 lalu di tanah milik mereka, namun saat mendapatkan informasi bahwa ada pipa bocor tepat di lahan miliknya niat dan rencana tersebut langsung terhenti dikarenakan semburan minyak mentah menggenangi air sungai dan lahan mereka.
“Dari tahun 2020 kita sudah mempunyai rencana untuk membangun kolam pembudidayaan ikan dan lokasi pemancingan di lahan ini, namun untuk sementara semua sirna karena limbah minyak mentah telah mencemari air sungai dan tanah kami,” ujar Marsidi
Senada dengan apa yang disampaikan Marsidi, Mat Liman, dirnya mengaku telah mngajukan pinjaman ke Bank untuk modal usaha pembuatan kolam pemancingan dan pembudidayaan ikan, tetapi rencana sementara terhenti karena kejadian ini, tentu secara imateril seperti waktu dan pikiran dirinya merasa dirugikan, belum lagi ia mengaku harus membayar angsuran pinjaman setiap bulannya.
“Sangat disayangkan uang pinjaman modal dari Bank belum sempat kami gunakan untuk pembangunan kolam karena lahan tanah sudah terpapar limbah minyak mentah dari kebocoran pipa, namun yang menjadi beban kami angsuran harus kami bayarkan tiap bulannya,” keluh Mat Liman pada portal berita online ini. (Tim)