ACEH. Lembayungnews|. Peristiwa mengharukan baru-baru ini mencuat di media sosial khususnya kota Bogor. Bagaimana tidak, korban tsunami tahun 2004 belasan tahun lalu yang telah dinyatakan hilang dan meninggal dunia akhirnya ditemukan.
Ajun Brigadir Polisi Anumerta Asep, adalah salah satu dari puluhan ribu korban tsunami di Banda Aceh 26 Desember tahun 2004 silam, dan dia diduga masih hidup.
Saat ini pria yang diduga kuat merupakan sosok Asep yang selama ini telah dinyatakan meninggal dunia dalam musibah besar tersebut berada di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh.
Asep adalah seorang anggota Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor, yang ditugaskan dalam pasukan Bantuan Keamanan Operasional Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Kepolisian Daerah Aceh pada saat bencana Gempa dan Tsunami. Dan Asep dinyatakan hilang dan meninggal dunia dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut Direktur RSJ Aceh, Makhrozal, mengatakan bahwa pasien ini sudah berada di RSJ semenjak tahun 2009 yang lalu.
Saat itu, pasien yang diketahui tidak memiliki keluarga diantar oleh seseorang ke keuchik (kepala desa) dari daerah Kabupaten Aceh Jaya.
“Karena sebelumnya pasien mondar-mandir di sana, dia termenung-menung sehingga kemudian dia diantar kemari, ke rumah sakit jiwa,” kata Makhrozal, Kamis (18/3/2021).
Secara klinis, pasien dikatakan Makhrozal, telah sembuh. Bahkan pihak rumah sakit jiwa telah beberapa kali coba memulangkannya ke daerah Kabupaten Aceh Jaya selaku pihak yang mengantarkannya kala itu.
“Pernah dipulangkan beberapa kali ke sana tetapi tidak ada keluarga katanya sehingga kami bawa kembali ke rumah sakit jiwa,” ungkapnya.
Pria yang masih menjalani perawatan psikis di rumah sakit jiwa dan diduga Ajun Brigadir Polisi Anumerta Asep, seorang anggota Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor itu hingga kini belum diketahui siapa nama aslinya.
Selama di rumah sakit, direktur Rumah Sakit Jiwa Aceh mengatakan, jika pihaknya kerap memanggil pasien pria tersebut dengan nama Zainal Abidin.
“Di rumah sakit jiwa karena kami tidak tahu namanya, sudah dinamakan Zainal Abidin di sini,” kata Makhrozal.
Pihak rumah sakit belum dapat memastikan identitas pasien, karena belum dapat dimintai keterangan. Kondisi pasien saat ini masih belum stabil.
“Dia belum bisa berbicara dengan jelas, mungkin karena trauma akibat tsunami atau karena hal lain,” katanya.
Setelah viral beberapa hari ini di media sosial, pasien pria yang dikenal dengan nama Zainal Abidin itu sejak Rabu (17/3/2021) mulai dikunjungi oleh sejumlah personel Kepolisian Daerah Aceh selaku kerabat sesama personel kepolisian.
Walau pasien diakui sebagai Ajun Brigadir Polisi Asep, namun belum bisa dipastikan secara ilmiah. Oleh karena itu, pihak Kepolisian Daerah Aceh telah melakukan pengambilan beberapa sampel dari pasien guna dilakukan uji.
“Tadi juga sudah dilakukan pengambilan sampel sidik jari kemudian juga sudah diambil sampel darah untuk DNA. Mungkin nanti menunggu hasil dari dokter kesehatan Polda nanti akhirnya,” imbuh Makhrozal. (**)
Dikutip dari berbagai sumber