PALI-Lembayungnews|. Dinding pengaman sungai Lematang di Desa Bumi Ayu Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), yang saat ini masih dalam tahapan pengerjaan mengalami amblas.
Penyebabnya diduga akibat tanah disekitarnya amblas sepanjang lebih kurang 12 meter, pada saat pemasangan beton yang menjadi dinding di bibir sungai Lematang itu.
Pelaksana pekerjaan tersebut adalah PT Ratri Sempanaa, dengan nilai Rp 12,4 miliar bersumber dari dana hibah pemerintah pusat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten PALI. pembangunan itu pun diiduga kurang kajian dalam proses perencanaannya.
Warga sekitar menuturkan bahwa, terjadinya amblas tersebut saat alat berat tengah beroperasi memasang dinding pengaman sungai, diduga kurangnya perencanaan yang matang menjadi penyebab longsornya tanah tersebut karena tidak kuat menahan beratnya alat tersebut.
Untuk itu, warga setempat meminta pemerintah daerah Kabupaten PALI untuk memastikan, pengerjaan tersebut sudah benar adanya, sehingga uang rakyat yang digunakan untuk membangun tersebut tidak mubazir dan dapat memberikan mamfaat bagi warga sekitar.
Salah satu warga setempat meminta, beton penahan dinding sungai untuk dilakukan pencabutan, karena mengancam keselamatan warga yang berada disekitarnya, ketika sedang mandi atau mencari ikan dialiran sungai lematang.
“Disamping itu, kami juga takut bibir sungai longsor. Kami juga minta beton yang nyaris roboh itu digeser dan dirapihkan kembali,” ungkap Mat Nuris (48) salahsatu warga sekitar, Senin (7/9/2020).
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten PALI Junaidi Anuar SE mengatakan, bahwa amblasnya pada titik proyek pembangunan dinding pengaman sungai karena struktur tanah yang labil, sehingga membuat dinding penahan sungai roboh.
“Diketahui bahwa proyek ini berasal dari hibah BNPB melalui APBD PALI. Panjang pekerjaan ini 297 meter. Namun, pada titik yang alami kendala itu, struktur tanah labil dan saat pekerjaan penancapan dinding penahan bergeser,” terangnya.
Atas kejadian itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim ahli dan pelaksana untuk memperbaikinya.
“Sebelum pembangunan telah kita survei dan lakukan analisa, namun mungkin pada titik tersebut dibawahnya ada aliran sungai. Titik itu bakal diperbaiki karena saat ini masih proses pekerjaan. Tiang beton yang telah ditancapkan bakal dicabut dan geser,” tambahnya.
Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten PALI Ahmad Hidayat mengatakan, bahwa pihaknya sebagai tim teknis sudah melakukan pengecekan kelapangan dan akan menkaji lagi kontur tanah di lokasi tersebut.
“Kita akan melakukan penanganan khusus pasca amblasnya tanah di lokasi proyek ini, yang membuat dinding penahan roboh. Jadi alat berat untuk memasangkan dinding beton dengan beban sekitar 40 ton memnyebabkan tanah jadi amblas,” katanya.
Terpisah, Pelaksana Lapangan PT Ratri Sempana Oong mengatakan, bahwa pihaknya akan mengkaji ulang titik yang amblas.
“Melihat secara kasat mata memang kontur tanah labil dan perlu di kaji ulang. Kita akan cabut tiang yang telah tertancap dan akan kita rapikan,” jelasnya.(tim)