BANTEN. Lembayungnews|. Luar Biasa, mungkin ini yang banyak diucapkan warganet saat membaca berita tentang Sopir taksi online, Epi Hanapi (47) yang berhasil melawan empat begal di daerah Cileles, Kabupaten Lebak, Banten. Rabu 19/05/2021.
Betapa tidak, Epi Hanapi yang dihujani tembakan sampai sepuluh kali dengan menggunakan air softgun, bukannya malah cidera atau takut lalu menyerahkan mobilnya. Namun dengan tembakan yang bertubi-tubi mengenai punggung dan kepalanya itu, Epi malah menantang duel para pembegal.
Melihat korbannya masih sehat dan segar bugar, para pembegal pun ciut nyalinya. Empat orang bandit tersebut bergegas melarikan diri.
Pria berbadan tegap, berkulit gelap itu menunjukkan luka bekas tembakan airsoft gun di bagian kepala, pundak kanan, hingga ketiaknya.
Setidaknya, ada 10 luka bekas tembakan airsoft gun yang menghitam di kulitnya.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (19/5) dini hari. Ketika itu, Epi mendapatkan orderan dari wilayah Sempu, Kota Serang menuju Cileles, Kabupaten Lebak Banten.
“Waktu kejadian itu di Kampung Citangkil, itu di tengah kebun sawit. Jauh dari mana-mana, jauh dari perkampungan,” kata Epi, menerangkan.
Ditambahkannya pula bahwa ia sempat mengurangi kecepatan mobilnya karena jalan dipenuhi lubang.
Di wilayah itulah ia langsung ditembak di kepala bagian belakang. Setelah itu, komplotan begal yang berpura-pura menjadi penumpangnya itu berulang kali menembak bagian belakang tubuhnya.
Satu penumpang yang duduk di samping kemudi dan tiga yang di belakang langsung mengeroyok Epi. Di dalam mobil, saat itu ia hanya bisa menahan setiap pukulan yang menyerangnya.
“Sebenarnya enggak bisa dihitung berapa kali saya ditembak sama penumpang yang di belakang. Mereka Itu empat orang, laki-laki semua. Sebagian mukulin saya, yang mukul juga keras banget ke bagian wajah,” tambahnya lagi.
Mendapat perlakuan tersebut, Epi langsung turun dari mobilnya dan menantang duel para begal.
“Saya langsung turun dan saya tantang mereka duel, tapi saya gak nyangka mereka malah kabur, karena mungkin kehabisan peluru (airsoft gun),” kata Epi.
“Setelah mereka kabur, saya langsung menghubungi rekan-rekan saya,” terang Epi Hanapi.
Epi kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Lebak. Ia juga menjalani visum di RSUD Adji Darmo Lebak. Epi menyerahkan kasus ini ke aparat penegak hukum.
“Setelah kejadian itu kemudian saya berobat dan langsung lapor polisi setelah divisum,” pungkas Epi
Setelah mendapatkan laporan dari korban, Polres Lebak mulai melakukan investigasi dan mencari para pelaku.
Tidak berapa lama polisi pun berhasil menangkap pelaku begal yang menembak sopir taksi online sebanyak 10 kali menggunakan airsoft gun di perkebunan sawit daerah Cileles.
Ada lima orang yang ditangkap yaitu inisial AGS (25) dan RD (20) berstatus pengangguran, IM (21) dan FB (24) mahasiswa dan satu orang pelaku yang masih pelajar dan di bawah umur.
Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana mengatakan para pelaku ditangkap di Rangkasbitung pada Rabu (19/5) pukul 22.00 WIB, setelah tim Reskrim melakukan investigasi sainstifik. Tidak ada perlawanan dari pelaku karena mengakui bahwa mereka melakukan pembegalan.
“Dari keterangan ada yang masih berstatus mahasiswa,” kata Ade dalam konferensi pers di Mapolres Lebak, Kamis sore (20/5/2021).
Ade menjelaskan para pelaku ini memang merencanakan untuk membegal. Empat orang berperan memesan taksi online dan satu orang mengikuti dari belakang menggunakan mobil.
Dari tangan para pelaku, polisi menyita dua airsoftgun jenis pistol dan revolver. Pelaku diancam Pasal 365 ayat 2 jo Pasal 53 jo Pasal 170 KUHP. Selain itu, polisi juga menerapka UU Darurat untuk para pelaku karena menggunakan senjata.
“Ancaman 9 tahun hingga 12 tahun penjara,” ujar Kapolres. (Raif)
Editor: Rasman Ifhandi