Tanggapi Keluhan Warga Soal Tagihan Gas (Jargas), DPC GNPK-RI Prabumulih Sambangi Petro Prabu dan PT AWS

PRABUMULIH. Lembayungnews. Dengan adanya pembangunan Jargas di kota Prabumulih pemerintah kota berharap dapat membantu masyarakat lebih berhemat dalam hal pemakaian tabung gas.

Tapi apa mau dikata, banyak warga yang mengeluhkan sistem penagihan yang membuat mereka bingung dan akhirnya terjadi kumulatif pemakaian yang membuat tagihan membengkak sampai belasan juta rupiah.

Seperti halnya yang terjadi pada pak Ruslan warga jalan madang kelurahan Muntang Tapus Kecamatan Prabumulih Barat, Kota prabumulih.

Keluhan Warga Jalan Madang

Saat dibincangi awak media hari ini Kamis 20/7/2023. Ruslan menceritakan perihal tagihannya yang saat ini mencapai 15 juta rupiah. Hal ini sangat memberatkan baginya dan keluarga.

Saat berbincang dengan pak Ruslan warga Jalan Madang yang mengeluhkan tagihan Gas nya mencapai 15 juta rupiah. Kamis 20/7/2023
Saat berbincang dengan pak Ruslan warga Jalan Madang yang mengeluhkan tagihan Gas nya mencapai 15 juta rupiah. Kamis 20/7/2023

“Kami sebenarnya mau membayar rutin setiap bulannya, biasanya tagihan itu kurang lebih berkisar 100 ribu, tapi pernah sekali waktu tagihan pemakaian gas kami melonjak drastis hingga mencapai 1.3 juta rupiah. Saat kami tanyakan ke kantor petro prabu dan ada petugas yang datang mengecek ke rumah kami, mereka mengatakan kalau ada kebocoran,” ungkap pak Ruslan lirih.

Lanjut kata pak Ruslan semenjak itu dia tidak membayar tagihan gas lagi sehingga terjadi pembengkakan nominal pembayaran yang sangat luar biasa besar.

“Iya semenjak itu kami tidak pernah lagi membayar, karena bagi kami dengan tagihan sebesar 1.3 juta itu sangat besar dan kami tidak punya uang untuk membayarnya, kami bersedia jika dilakukan pemutusan jalur gas. Lalu mereka (petugas jargas) mengatakan, pakai saja dulu pak nanti ada solusinya,” katanya lagi menjelaskan.

Alih-alih mendapat solusi atas masalahnya, malah terakhir dia mendapati tagihan pemakaian gas-nya mencapai 15 juta rupiah.

Keluhan Warga Duspra

Bukan cuma pak Ruslan yang mengalami hal itu. Heppy Juanda warga Jalan Anggrek, Dusun Prabumulih pun mengeluhkan mahalnya tagihan gas di rumahnya.

“Tagihan gas kami melonjak sampai 4 juta perbulan, terus terang kami tidak sanggup membayarnya. Mereka (pihak jargas, red) memberikan solusi agar membayar dengan cara mencicil 50 ribu perbulan ditambah dengan pemakaian gas setiap bulannya,” ucap lelaki paruh baya ini sembari mengatakan bahwa dirinya tidak akan sanggup membayarnya.

“Biso berapo taun pak mangko abes kalu tiap bulan 50 ribu dak sanggup kami pak. Sedangkan kalau dibandingkan dengan pemakaian gas galon kami pakai cuma sekitar 3 galon perbulan,” tandasnya.

GNPK-RI Prabumulih Menyambangi Pihak Jargas

Atas kejadian ini Ormas GNPK-RI Kota Prabumulih melalui ketua DPC, Frenky Adi Guna didampingi Sekretaris Cabang Fandri Heri Kusuma, mengatakan pihaknya pernah mendatangi kantor Petro Prabu dan PT AWS untuk meminta penjelasan atas beberapa keluhan warga.

“Kami sudah mendatangi PT Petro Prabu untuk mengkonfirmasi aduan warga terkait sistem pembayaran dan juga lonjakan nominal tagihan. Namun, menurut mereka semua hal menyangkut kegiatan jargas sudah diambil alih oleh PT AWS terhitung mulai bulan Februari 2023,” ungkap Frenky.

Masih kata Frenky, Lalu kami mendatangi kantor AWS untuk mempertanyakan beberapa poin dari aduan masyarakat selain terjadinya pembengkakan tagihan.

“Selain dari masalah tagihan juga soal lambannya penanganan aduan masyarakat seperti adanya kebocoran. Saat kami sampaikan hal itu, mereka mengatakan tidak menerima aduan tersebut. Lalu pada lain kesempatan kami datang lagi dengan membawa bukti keluhan masyarakat dan mereka pun berjanji akan memperbaiki. Namun, setelah ditunggu-tunggu, tidak ada aksi dari pihak jargas terhitung sampai lebih kurang satu bulan baru mereka memperbaiki kebocoran pipa warga yang ada di depan SMAN 1,” tambahnya lagi.

Selanjutnya Frenky menambahkan bahwa pihaknya telah berkirim surat ke PT AWS atas beberapa poin keluhan warga yang mereka dapat. Namun sampai berita ini diturunkan belum ada balasan dari pihak Jargas.

Begini Tanggapan Pihak PT AWS

Saat kami mengkonfirmasi hal ini ke pimpinan PT AWS, Mustakim yang didampingi Willy salah satu petugas Maintenance menjelaskan, bahwa pihaknya hanya mencetak slip tagihan sedangkan yang menagih itu adalah Perusahaan Pertagas Niaga (PTGN). Jumat 21/7/2023.

“Kami tidak mungkin melakukan kegiatan penagihan kepada konsumen, kami hanya mencetak slip tagihan sedangkan untuk penagihan sendiri dilakukan oleh PT GN, SOP-nya seperti itu,” ungkapnya.

Saat ditanya perihal lonjakan harga tagihan yang tidak normal, Mustakim menjawab bahwa yang lebih paham tentang Jargas di Prabumulih ini bukan PT AWS karena pihaknya baru bergabung terhitung mulai tanggal 19 Februari 2023.

Selanjutnya Mustakim menyerahkan kepada Willy yang pernah bekerja di Petro Prabu untuk menjelaskannya.

Willy mengatakan bahwa mereka akan berkoordinasi dengan PT GN perihal lonjakan harga tagihan yang dimaksud.

“Untuk masalah itu nanti dibicarakan dulu dengan pihak PT GN karena AWS ini hanya menjalankan jobdesk dari PT GN. Karena jika ada konsumen yang begini akan ditampung itu sudah kami bahas juga,” ujar Willy.

Selanjutnya Mustakim mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem dan manajemen yang mungkin kurang baik kedepannya.

“Ya kami akan berusaha sebaik mungkin untuk di prabu ini, dari info pihak media dan dukungan masyarakat jika ada kebocoran yang mungkin bisa diatasi oleh AWS maka pihaknya akan menindaklanjuti secepatnya,” tandas Mustakim.

Terkait permintaan warga untuk pemutihan, pihaknya tidak berani memberi keputusan, karena PT GN lah yang berhak memutuskan hal itu. (Raif)

Editor : Rasman Ifhandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *