Warga Prabujaya Bersikeras Pindahkan Tower Provider: ‘Kami Tak Butuh Kompensasi’
PRABUMULIH. Lembayungnews. Sesuai kesepakatan pada pertemuan pertama di gedung DPRD Kota Prabumulih minggu lalu, warga kembali bertemu dengan pihak perusahaan PT Protelindo selaku pemilik Tower Provider bersama, Rabu 13/3/2024.
Pertemuan yang berlangsung di aula kantor camat Prabumulih Timur itu dihadiri puluhan warga yang merasa resah dengan berdirinya tower provider yang dianggap dapat menimbulkan bencana.
Mediasi kali ini Rabu (13/3/24) merupakan lanjutan dari mediasi yang sebelumnya digelar di gedung DPRD yang dihadiri Sekda kota Prabumulih dan jajaran dinas terkait lainnya.
Dalam pertemuan kali ini, Camat Kecamatan Prabumulih Timur Joni Panhar memimpin jalannya musyawarah, yang dihadiri juga oleh Lurah Kelurahan Prabujaya Sunardi, Perwakilan PT Protelindo, Bhabinkamtibmas dan Perwakilan masyarakat.
Pertemuan berlangsung alot, masing-masing pihak menyampaikan argumennya, alhasil pertemuan kali ini pun menemui jalan buntu.
Warga bersikeras sudah tidak lagi menginginkan kompensasi dari pihak perusahaan dan tetap menuntut agar tower milik PT Protelindo yang berdiri di tengah permukiman warga direlokasi alias dipindahkan.
Sementara pihak PT Protelindo tidak bersedia jika tower direlokasi namun berjanji akan memberikan kompensasi terkait alat-alat elektronik yang rusak akibat tersambar petir.
Hal ini tegas di tolak warga, bukan tanpa alasan, warga mengaku sudah tidak nyaman lagi dengan keberadaan tower di wilayah tempat tinggal mereka apalagi saat hujan turun ketika petir datang traumatik warga yang khawatir mengancam keselamatan jiwa mereka.
“Kami sudah resah dan tidak tahan lagi tinggal dekat tower tersebut, keamanan dan keselamatan warga terancam. Belum lagi dampak petir yang sering mengeluarkan api, sudah banyak korban salah satu warga sempat pingsan karena petir, jadi kita tidak menginginkan kompensasi kami minta tower direlokasi,” tegas warga.
Sama seperti saat di wawancara awak media di gedung DPRD Perwakilan PT Protelindo, Fajar Gumay terkesan bungkam dan enggan memberikan keterangan ketika di konfirmasi terkait hal ini.
“Maaf, Kita akan lapor dulu kepimpinan pak,” katanya sambil berlalu.
Sementara Camat Prabumulih Timur, Joni Panhar masih berharap kondisi akan berubah dan masalah ini bisa ada win win solution antar kedua belah pihak.
“Semoga bisa selesai dengan baik dan menguntungkan kedua belah pihak, kita harap ada hasil terbaik, kita akan terus mendorong hal ini agar cepat selesai dan hasil dari pertemuan hari ini akan langsung kita sampaikan ke pimpinan kita, Pak Sekda,” pungkas Joni.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Prabujaya ramai-ramai mendatangi gedung DPRD guna menyampaikan aspirasi mereka terkait tower provider yang membuat mereka resah.
Pada kesempatan itu Wakil Ketua II DPRD Ir Dipe Anom turut mengimbau agar pihak perusahan tetap memperhatikan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) dalam menjalankan operasinya.
“Terkait sistem administrasi perusahaan ini terkadang ribet, terkadang perusahaan telekomunikasi ini dalam operasinya tidak ada Perwakilan di daerah, jadi masyarakat kesulitan dalam menyampaikan komplain atau pengaduan akibat dari dampak operasionalnya,” kata Dipe Anom saat dibincangi media ini (6/3/2024).
Ditambahkan pula oleh anggota dewan dari Partai PDIP ini, pihak perusahaan terkesan bertele-tele dalam menanggapi keluhan warga ini.
“Jadi masyarakat juga punya hak untuk menuntut itu, selama sesuai dengan peraturan perundangan yang ada, pemerintah juga mesti mendukung dan memfasilitasi keinginan masyarakat,” tambahnya lagi. (**)
Editor : Rasman Ifhandi