Akankah sejarah berulang, Partai PDIP dan Golkar memimpin pemerintahan Kota Prabumulih kedepannya?
PRABUMULIH. Lembayungnews. Sesuai dengan informasi yang kami dapat pagi tadi bahwa Wakil Wali Kota Prabumulih periode 2019-2024 H Andriansyah Fikri SH datang mengambil formulir pendaftaran Balon Walikota di partai Golkar.
Fikri ditemani oleh beberapa kader PDIP datang sekira pukul 14.30 wib yang langsung diterima langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Syamdakir Edy Hamid ST.
Pada kesempatan wawancara dengan para Jurnalis yang sudah standbye di DPD Golkar Fikri mengatakan dia sudah siap maju menjadi bakal calon Walikota Prabumulih.
Saat wartawan Tribun Sumsel menanyakan mengapa mengambil formulir di hari terakhir ini. Fikri dengan bercanda menjawab kita lihat hitungan primbon.
“Itung-itungan kita lihat Primbon,” ujarnya bercanda sambil menambahkan beberapa hari yang lalu dirinya mengikuti acara pertemuan di Jakarta untuk semua calon kepala dan wakil kepala daerah dan baru sempat hari ini mengambil formulir.
Namun bukan berarti dirinya sudah mendapatkan rekomendasi dari Jakarta untuk maju Pilkada.
Masih kata Fikri, sesuai dengan ketentuan dari Partai Golkar, hari ini adalah hari terakhir mengembalikan berkas formulir pendaftaran sampai jam 17.00 jadi hari ini dirinya akan mengembalikan berkas tersebut.
Ditanya soal kriteria calon yang akan mendampinginya dalam kontestasi pilkada nanti Fikri menegaskan tak ada kriteria khusus.
“Tak ada kriteria khusus, yang penting sama-sama punya tujuan membangun kota ini, termasuk apabila jika Partai Golkar membuka diri,” ungkapnya.
Pada kesempatan hari ini ketua DPD Partai Golkar, Syamdakir Edy Hamid juga mengembalikan berkas ke Partainya.
Bang Syam, menyatakan juga siap maju berkontestasi dalam kancah pemilihan pimpinan daerah bulan November nanti.
Saat ditanya kemungkinan berpasangan dengan Andriyansyah Fikri, dirinya menjawab segala kemungkinan itu ada.
“Segala kemungkinan itu masih ada, politik itu kan dinamis saat ini semuanya masih cair. Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita melihat sejarah dulu pak Ridho dari Partai Golkar dan pak Fikri PDIP bisa bersatu. Kalau memang memungkinkan visi dan misi kita sama, kenapa tidak,” beber Syamdakir sore ini di kantor DPD Partai Golkar. (Raif)
Editor : Rasman Ifhandi