PRABUMULIH. Lembayungnews. Mencekam, 6 perampok travo PLN bersenpi sandera warga penunggu kebun di Pal 10 Karangan Kecamatan RKT.
Kejadian yang membuat resah dan menakutkan itu dialami oleh Erwin dan Riski yang dipercaya menunggu kebun sawit milik warga bernama Aris.
Saat media ini mengecek ke lokasi kejadian, Erwin yang masih terlihat shock menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya. Rabu 11/12/2024.
Bermula pada Selasa sore, sekira pukul 17.00 ada dua orang yang datang ke pondoknya untuk meminjam kunci karena motornya rusak. “Ada dua orang datang ke pondok meminjam kunci, katanya motornya macet,” kata Erwin.
Kondisi tiang listrik yang dicuri travonya. Rabu 11/12/2024.
Dia juga menjelaskan dia tidak mengenal dua orang yang menurutnya postur tubuhnya satu gendut pendek dan yang satu lqgi kurus itu, mereka datang mengendarai motor Beat warna putih merah. “Tidak kenal pak, mereka mengendarai motor beat warna putih merah tanpa plat,” terang Erwin (29)
Lalu pada malamnya, (Selasa 10/12/2024) sekira pukul 11.30 WIB, lanjut Erwin, ada 4 orang datang dengan mengendarai mobil Inova warna hitam ke pondoknya. “Empat orang pak turun dari mobil Inova. Dua orang menemui kami dan katanya mau ambil hak kami,” jelasnya.
Dua orang yang datang dengan menggunakan masker itu berkata ke Erwin “Kami nak ngambek hak kami, (Kami mau mengambil hak kami) dengan logat bahasa Belida,” beber Erwin.
Lalu Erwin bertanya “Apa hak kamu pak?” Tanya Erwin pada dua pelaku. Mendengar pertanyaan itu kedua pelaku mengeluarkan senpi dan menodongkan ke arah kepala Erwin, “Jangan banyak tanyo kau,” ucap Erwin menirukan ucapan dua pelaku.
Melihat kondisi yang darurat itu, Erwin dan Riski langsung terdiam lemas. Sementara itu tak lama kemudian datang lagi dua orang dengan mengendarai motor membawa tangga dan bambu.
“Ada 2 orang datang lagi pak dengan mengendarai motor membawa tangga dan bambu,” lalu dua orang naik ke tiang PLN untuk melepaskan travo. Menurutnya proses melepaskan travo itu memakan waktu sekitar 2 jam setengah.
Erwin dan Riski yang di sandera oleh dua orang pelaku itu hanya dapat terdiam ketakutan. Sementara itu Erwin berpura-pura sakit perut dan meminta ijin untuk buang air besar. Mendapat kesempatan itu, Erwin mengirimkan pesan singkat ke salah satu pegawai PLN.
Setelah mendapat SMS/WhatsApp dari korban, Erwin, pihak PLN Kota Prabumulih berinisiatif untuk datang ke lokasi kejadian. Tetapi berhubung hari sudah larut, pihak PLN Prabumulih mengurungkan niatnya karena pertimbangan keselamatan.
Saat bertemu di lokasi kejadian Manager PLN ULP Prabumulih Gema Sibarani didampingi Asisten Manager Jaringan dan Konstruksi ULP Ogan Ilir, Akbar Manadona serta beberapa pegawai PLN lainnya yang sudah berada di lokasi kejadian saat media ini meliput membenarkan kejadian ini.
“Benar ada kejadian pencurian travo di Pal 10 ini. Kami dapat informasi setelah selesai kejadian dan semalam kami berniat langsung ke TKP tapi mengingat kondisi jalan dan lokasi yang terpencil kami menunggu hingga pagi,” ucap Gema.
Manajer juga menerangkan bahwa dirinya telah melaporkan hal ini ke pihak berwajib dalam hal ini Polres Prabumulih via telepon. “Baru laporan awal pak, kami beritahukan kejadian ini via telepon ke Kasat Intel Polres Prabumulih tadi karena kami harus ke lokasi mengecek langsung ke tempat kejadian, dan setelah dari sini kami rencananya akan langsung ke Kantor Polres Prabumulih,” jelas Gema.
Kedepan dirinya berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, “Kita akan berkerjasama dengan pihak kepolisian untuk meningkatkan kamtibmas. Juga untuk masyarakat jika melihat ada yang janggal atau mencurigakan di lokasi dapat segera melaporkan ke PLN melalui call center 123 atau lewat aplikasi PLN Mobile,” tambahnya lagi.
Gema juga mengatakan akan meningkatkan koordinasi dengan Camat dan Kades yang berada di sekitar lokasi yang termasuk rawan, “Karena dengan kejadian ini bukan hanya PLN yang dirugikan tetapi juga masyarakat yang turut merasakan imbasnya yakni listrik padam yang cukup lama,” harap Gema saat diwawancarai beberapa awak media.
Asisten Manajer Jaringan dan Konstruksi PLN ULP Ogan Ilir, Akbar Manadona saat dibincangi di lokasi kejadian menambahkan travo yang dicuri itu memiliki kapasitas 50 KVA yang dapat menampung puluhan pelanggan.
“Kapasitas 50 KVA, ya disamping kerugian PLN juga ada kerugian yang tidak bisa dihitung yakni kenyamanan masyarakat, pastinya dengan pencurian ini puluhan pelanggan mengalami dampaknya,” terang Akbar.
Akbar juga menjelaskan pelaku hanya mengambil isi dalamnya saja yang berupa tembaga, diduga pelaku sudah profesional karena untuk melepaskan travo tersebut haruslah orang faham kelistrikan.
“Ada banyak baut terpasang dan kita lihat tadi ada pelindung yang dilas. Serta dalam mereka melepaskan travo itu perlu waktu yang cukup panjang. Kita lihat kondisi travo sudah hancur karena dijatuhkan dari atas dengan ketinggian sekitar 7 meter,” jelas Akbar.
Masih kata Akbar Manadona, travo yang terpasang itu dalam posisi hidup tetapi dimatikan oleh pelaku. “Jadi kita duga pelaku sudah mengetahui cara mematikan travo tersebut. Pelaku termasuk nekat dan berani melepaskan travo tersebut,” tegas Akbar kepada media ini.
Menurut informasi yang beredar, kasus pencurian travo di lokasi seperti ini telah terjadi empat kali dan ini yang paling ekstrem. Pelaku menggunakan senjata api dan mengendarai mobil Inova. Beruntung tidak ada korban kekerasan atau korban jiwa dalam kejadian ini. (Raif)
Editor: Rasman Ifhandi