NUSANTARA. Lembayungnews|. Indonesia berduka, Nusantara dilanda bencana, musibah di awal tahun menyebabkan puluhan nyawa melayang, banyak keluarga terpisah dengan orang-orang tersayang, banyak keluarga kehilangan harta benda. Awal januari 2021 catatan kelam di musim wabah mengancam.
Kami kutip bencana dan tragedi yang terjadi baik lokal kota Prabumulih hingga sulawesi.
Kebakaran Ruko Aksesoris Hp Prabumulih
Tragedi kebakaran yang menimpa Ruko aksesoris Handphone yang diperkirakan terjadi akibat hubungan arus listrik yang konslet, sempat menghebohkan warga Jalan Urip Sumoharjo Kelurahan Pasar 1 Kecamatan Prabumulih Utara, Jumat (8/1/2021) pukul 04.20 WIB.
Ada kisah tragis dalam peristiwa itu, yakni yang menimpa pemilik Toko Polaris HP, Indra Kusuma, lelaki berusia 33 tahun.
Keterangan di lapangan, Indra sempat keluar ruko dan masuk kembali ke dalam ruko untuk menyelematkan istri dan anaknya dengan memecahkan kaca jendela, dengan upayanya itu, Istri dan anaknya berhasil selamat.
Siti Marni, istri Indra, kepada petugas menyebutkan, memang benar suaminya sempat keluar dan berhasil menyelematkan diri. “Melihat saya dan anaknya, masih di dalam dia masuk kembali dan menyelamatkan kami berdua,” terangnya.
Lalu Indra berusaha menyelamatkan 2 orang karyawannya yang masih berada di dalam Ruko. Namun naas, Indra terkena ganasnya api hingga hangus terbakar. Dan, akhirnya meninggal dunia bersama kedua orang karyawannya.
Kedua karyawannya itu yakni Adi Saputra dan Ferdi berusia 18 tahun, meninggal karena kehabisan oksigen. Sedangkan Istrinya Siti Marni (27) dan anaknya Zahir (7) tahun saat ini tengah dirawat di RSUD Kota Prabumulih.
Kasat Reskrim AKP Abdul Rahman SH MH menuturkan, kalau penyebabnya belum bisa dipastikan masih menunggu penyelidikan lebih lanjut. Namun, ia tak menampik, adanya dugaan penyebab konsleting listrik dari lantai bawah karena banyaknya kabel.
“Kerugian mencapai Rp 4 miliar, ruko dan harta benda milik korban. Sejauh ini, ada tiga korban meninggal dunia akibat kejadian kebakaran tersebut,” ucap Rahman.
**
Pesawat Sriwijaya Air Mengalami Kecelakaan
Hari ini Indonesia kembali berduka, saat seantero bumi negeri ini mendapat kabar tentang tragedi yang menimpa Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang take off dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng menuju Pontianak.
Sriwijaya Air tujuan Bandara Soepadio Pontianak, Kalimantan Barat itu lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 9 Januari 2021. Pukul 14.36 WIB. dan diperkirakan akan tiba di kalimantan sekitar pukul 15.15 WIB.
Namun manusia hanyalah dapat berencana ketentuan ada ditangan sang khaliq. Setelah terbang kurang lebih 4 menit, pesawat Sriwijaya Air menghilang diperkirakan di kepulauan seribu.
Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Pesawat ini hilang kontak setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pihak Kementerian Perhubungan lewat Juru Bicaranya, Adita Irawati, membenarkan telah terjadi hilang kontak dengan pesawat Sriwijaya Air SJY 182. Kontak terakhir terjadi pukul 14.40 WIB.
“Saat ini tengah dalam investigasi dan dikoordinasikan dengan Basarnas dan Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT),” ujar Adita.
Dalam kejadian ini tercatat Ada 62 korban jiwa yang terdiri atas 50 penumpang bersama 12 kru dalam kecelakaan tragis di awal 2021 tersebut.
**
Longsor di Sumedang Jabar
Bencana longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (9/1/2021).
Korban yang ditemukan tewas terus bertambah. Hingga Kamis (14/1/2021 ada 24 korban yang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Sementara 16 orang lainnya masih dalam pencarian.
Tiga korban terakhir yang ditemukan tewas hingga Kamia siang adalah Yayat (42), Syarif (22), dan Yusuf (13).
“Ketiga korban kami temukan di lokasi lapangan voli,” ujar Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansyah.
“Korban hilang dalam pencarian tersisa 16 orang, sesuai dengan laporan dari masyarakat,” tambahnya.
Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meninjau lokasi bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kamis (14/1/2021).
Ia mengatakan Pemkab Sumedang telah menetapkan status tanggap darurat selama 21 hari.
“Tanggap darurat 21 hari, kita harapkan bisa lebih cepat sehingga bisa segera masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.”
“Yang paling utama adalah melakukan pemulihan kembali lahan ini, lakukan penghijauan, dan relokasi warganya,” ujar Muhadjir di Posko Utama Bencana Longsor di SMAN Cimanggung, Kamis.
**
Gempa Bumi di Majene
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa merusak di Majene disebabkan oleh aktivitas sesar aktif Mamuju-Majene Thrust.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono.
Sebagai informasi, wilayah Majene diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo M 5,9 pada pukul 13.35 WIB, Kamis (14/1/2021).
Episenter gempa pertama ini terjadi di koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT, atau lokasi tepatnya berada di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 kilometer.
Dalam konferensi pers daring bertajuk Updating Informasi Gempa Signifikan yang Terjadi Beberapa Waktu Lalu, Jumat (15/1/2021), Daryono menyebutkan gempa pertama ini adalah gempa pendahuluan atau foreshock.
Sementara itu, gempa kedua terjadi dini hari tadi pada pukul 01.28 WIB, Jumat (15/1/2021) dengan magnitudo M 6,2.
Tiga kali gempa susulan yang terasa hingga Kota Makassar dengan durasi lebih lama.
Sebelumnya, Kamis (14/1/2021), gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Majene sekitar pukul 14.30 Wita.
Dikethui ada 62 Rumah Rusak, hingga Kantor Gubernur Ambruk, serta ada
3 Korban jiwa yang terdata sampai hari ini. 24 orang mengalami Luka, serta ribuan orang mengungsi, kondisi saat ini akses terputus hingga listrik padam.
Ada 3 warga yang dikabarkan meninggal, 24 mengalami luka hingga ribuan korban mengungsi di tempat aman.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene, Sirajuddin belum memastikan adanya korban tambahan. (Raif)
Rangkuman berita kami lansir dari beberapa media online tanah air.
One thought on “Nusantara Berduka Catatan Awal Tahun yang Kelam, dari Kebakaran di Prabumulih Sampai Gempa Majene”